Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Blue_Purple

Have fun in my blog

Selasa, 25 Mei 2010

Saputangan Pengemis

Ada seorang pengemis yang haus. Ia berjalan ke sebuah keluarga kaya dan meminta segelas air, nyonya rumah tidak acuh padanya, malah menyuruh orang mengusirnya.

Di rumah hartawan itu ada seorang pembantu yang sangat jelek, melihat keadaan si pengemis, ia tidak tega, lalu secara diam-diam mengambil segelas air dan memberikan sisa-sisa makanan. Sehabis makan dan minum, pengemis itu berkata pada pembantu jelek itu: “Terimakasih, tidak ada yang dapat saya balas atas budi baikmu, saya hanya memiliki satu lembar saputangan ini, tolong terimalah.” Pembantu jelek itu menerima saputangan pengemis itu.

Keesokan harinya, pembantu yang jelek itu membersihkan mukanya dengan saputangan yang diberikan pengemis kemarin, kemudian ke ruang makan untuk melayani sarapan pagi sang nyonya. Ketika nyonya rumah melihat pembantu itu ia sangat terkejut, saking terkejutnya, sampai-sampai ia tidak bisa bicara, pembantu jelek itu merasa heran, lalu bertanya: “Ada apa dengan muka saya?” Kemudian ia mengambil saputangan dan mengelap mukanya, begitu di lap, sang nyonya rumah lebh terkejut lagi, dan berteriak: “Sapu tangan apa yang kamu pegang itu?” Yang lainnya segera ke ruang makan mendengar teriakan itu, dan semua terkejut, pembantu itu lalu mengambil cermin, begitu dilihatnya ia pun termangu, ternyata ia telah berubah menjadi seorang wanita cantik.

Nyonya rumah tiba-tiba sadar, ternyata menyeka muka dengan saputangan itu bisa berubah menjadi cantik, lalu nyonya rumah merampas saputangan pembantunya, kemudian mengelap mukanya sekuat tenaga, tapi, mukanya tidak berubah. Sang nyonya lalu bertanya pada pembantunya: “Dari mana kau dapatkan saputangan ini?” Pembantu itu menjawab : “pengemis yang meminta air kemarin itu yang memberinya!” Dengan menyesal nyonya rumah berkata: “Tahu begini jadinya, saya pasti akan memberinya segelas air!” Lalu ia menyuruh pembantunya untuk mengumpulkan semua pengemis datang ke rumah!

Lalu, pembantu rumah mengundang semua pengemis dari seluruh kota, kemudian nyoya rumah menjamu mereka, setelah makan dan minum sepuasnya, para pengemis itu pun pergi dengan rasa puas, nyonya rumah berteriak : “Hei, siapa di antara kalian punya saputangan, cepat berikan kepada saya!” Tapi, tidak seorang pun di antara pengemis tersebut yang mempedulikannya, nyonya rumah menjadi marah, lalu menahan seorang pengemis terakhir dan berkata: “Cepat berikan saputanganmu!” Pengemis itu tak berdaya, dan dengan terpaksa memberikan sebuah saputangan yang kotor kepadanya, setelah mendapatkan saputangan itu sang nyonya lalu mengusap mukanya sekuat tenaga dengan saputangan pengemis itu, namun, wajahnya bukan saja tidak berubah, malah semakin menjadi hitam!

Hikmah yang bisa kita ambil, kebaikan sejati adalah sejati, tulen. Sebaliknya nafsu atau perbuatan baik yang dipaksakan adalah tidak sejati, keserakahan tidak akan dapat mengelabui Tuhan di langit! Dan balasan yang diberikan Tuhan itu sangat adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar